Premium ADs

www.smartlink.biz.id Gubernur Jawa Barat (Jabar), Dedi Mulyadi, mengimplementasikan sebuah program untuk membimbing pelajar-pelajar bermasalah dengan melibatkan pihak militer. Para remaja yang terlibat dalam perkelahian antar sekolah, sering absen dari kelas, kurang taati orangtua serta melakukan tingkah laku menyimpang lainnya, akan diberi pendidikan di barak tentara.

Walaupun menghadapi banyak opini positif maupun negatif, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi sebenarnya menerapkan pendekatan serupa dalam mendidik putranya. Cerita ini dia sampaikan ketika sedang ngobrol santai bersama anak keduanya, Ahmad Habibie Bungsu Maula Akbar alias Maula Akbar Mulyadi Putra.

Dalam klip yang diposting di saluran YouTube Kang Dedi Mulyadi pada video berjudul "Sambil Memasak Mi Kang Dedi Berbagi Pengalaman Hidupnya dengan A Ula hingga Tak Bisa Menahan Air Mata" serta "A Ula Yang Kehilangan Ibu Tercintanya Saat Umur 3 Bulan Akibat Penyakit Kanker Rahim", baru-baru ini, sang bapak dan si anak mengobrol tentang petualangan kehidupannya.

Satu di antaranya adalah tentang cara pendekatan Dedi Mulyadi terhadap anaknya yang bernama A Ula, yakni dengan mengajarkan nilai-nilai seperti sederhana diri, mandiri, peduli, serta disiplin.

Ini membuktikan bahwa Maula Akbar telah mandiri sejak masih bersekolah dan mempunyai rasa peduli yang tinggi terhadap orang lain, sampai-sampai mendatangkan air mata sang bapak saat mengungkapkan cerita tersebut lagi.

Pada tahun pertama di kelas 1 SMA, seperti dikatakan oleh Dedi Mulyadi, sang anak telah terbukti pintar dalam menyimpan uang dan mandiri dalam hal finansial. Dia bahkan sempat mendanai pendidikan seorang siswa lain dengan bantuan dari penjaga sekolah dan dia juga turut ambil bagian saat pengambilan rapor tersebut. Selain itu, pada masa muda Ula dulu, ia tidak ragu untuk membantu penjaga sekolah yang sedang hamil besar, termasuk pula dalam memberi dukungan biaya hidupnya hingga kelahiran si bayi.

Dedi mengatakan bahwa orang ini tekun menabung sejak masih muda. Ia juga aktif dalam berjualan dan kerap menyisihkan uangnya. Menurut dia, dana yang dimilikinya selalu dialokasikan untuk hal-hal sosial. Selama percakapan itu pula, Dedi pernah meminta penjelasan dari Maula Akbar tentang arti hidup.

"Dedi Mulyadi bertanya apa Aa mengerti tentang arti kehidupan ini," demikian tertulis dalam teks tersebut.

"Prinsip Aa sangat mudah, yaitu meskipun ceritanya berbeda, tetapi tujuannya adalah agar kehidupan dapat memberikan manfaat kepada orang lain, lingkungan, serta negara," jelas Maula Akbar.

Dalam percakapan tersebut, Dedi akhirnya menyatakan bahwa putranya sedikit merasakan traumatis terhadap metode pengajaran yang ia gunakan, yaitu melalui pemberian tekanan.

"Aa mengalami sedikit ketidaknyamanan terhadap saya karena saya kerapkali memberi tekanan kepadanya sebagai kader, tidak hanya sebatas sebagai anak, tetapi juga agar dapat menyelesaikan berbagai persoalan dengan mandiri," jelasnya.

Table of Contents [Close]
    Lebih baru Lebih lama
    X
    X
    X