Premium ADs

www.smartlink.biz.id.CO - Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang sekali lagi mencatat titik penting dalam perjalanan perkembangan pendidikan tinggi Islam di Indonesia. Pada hari Kamis tanggal 15 Mei 2025, upacara pembukaan Gedung Arrahim yang terletak di Kampus 3, tepatnya di Dusun Locari, Precet, Kota Batu, menunjukkan fakta nyata bahwa proses modernisasi perguruan tinggi Islam tidak hanya mempengaruhi area lokal tetapi juga mulai mendapatkan perhatian internasional.

Gedung Arrahim didirikan dengan menggunakan dana dari Pembiayaan Hibah atau Kredit Luar Negeri (PHKLN) yang berasal dari Dana Pembangunan Arab Saudi (DSPA).

Kedatangan CEO SFD, Yang Mulia Sultan Abdulrahman Almarshad, pada acara tersebut mengindikasikan bahwa kerjasama bilateral di sektor pendidikan kini menjadi lebih penting dan melebihi aspek-aspek diplomatik resmi.

Rektor UIN Maliki Malang, Prof. Dr. HM Zainuddin, MA, menggarisbawahi bahwa proyek tersebut lebih dari sekadar membangun fasilitas fisik; itu merupakan komponen penting dalam ambisi untuk menjadikan UIN Maliki sebagai perguruan tinggi Islam yang bertaraf global.

" Ini lebih dari sekedar pembangunan material, ini adalah landasan untuk mendukung pendidikan Islam berkualitas, meningkatkan perekonomian setempat, serta mengatur kampus dengan cara yang berkesinambungan," ujarnya.

Dengan biaya konstruksi yang mendekati Rp1 triliun, gedung Arrahim kini sudah selesai sepenuhnya dan digunakan untuk kegiatan kuliah di Fakultas Kedokteran serta Fakultas Humaniora.

Mahasiswa pun mulai menempati asrama mahasiswa (student dormitory) sejak semester lalu.

"Alhamdulillah, beberapa fasilitas sudah digunakan. Mahasiswa tinggal di sana, dan mereka senang karena fasilitasnya lengkap ada lift, rooftop, hingga kantin. Ini pesantren yang berbeda dari biasanya," ungkap, Zainuddin.

Kampus 3 ini dibuat untuk menjadi tempat pertemuan antara ilmu pengetahuan, rohani, dan pembentukan karakter.

Zainuddin menyebutkan bahwa selain Fakultas Kedokteran dan Ilmu Keperawatan serta Sains dan Teknologi, nantinya kampus tersebut juga akan menerima fakultas Psikologi, Syariah, dan sebagian lagi. Tujuannya adalah agar semua aktivitas akademis dapat berfokus di kampus yang baru ini.

"Mereka berharap seluruh siswa akan beralih ke lokasi tersebut. Meskipun daya tampungnya belum sebanding dengan Kampus 1, namun dari segi sarana dan prasarana mereka yakin hal ini bisa menjadikannya sebagai contoh pendidikan Islam modern," jelasnya.

Pada saat ini, dari seluruh 59 gedung yang telah dirancang, kemajuan secara keseluruhan sudah mencapai 89%.

Sisa proyek diharapkan selesai paling lambat akhir tahun 2025 dengan dana konstruksi keseluruhan mencapai Rp1,683 triliun.

Uang itu dipakai tidak cuma untuk bangunan kampus, tapi juga sarana pendukung yang lain.

UIN Maliki menginginkan agar Presiden Prabowo Subianto bisa meresmikan secara simbolis semua gedung tersebut menjelang akhir tahun ini.

Bahkan, Zainuddin mengatakan bahwa tradisi memberi nama pada bangunan juga akan menjadi wujud penghargaan kepada para tokoh nasional.

"Walaupun Bpk. Prabowo menjadi presiden, kemungkinannya kami akan meresmikannya dengan nama Bpk. Jokowi. Hal ini juga merupakan bentuk apresiasi atas sumbangan beliau dalam bidang pendidikan tingkat tinggi di Indonesia," ujar Zainuddin sambil tersenyum.

Peresmian Gedung Arrahim menjadi simbol pergeseran peran kampus Islam, dari sekadar lembaga pendidikan nasional menjadi aktor diplomasi lunak (soft power) Indonesia di kancah global.

Bekerjasama dengan SFD menghadirkan kesempatan kolaborasi yang lebih besar, melampaui aspek pembiayaan hingga mencakup tukar-menukar pengetahuan dan riset antarnegara.

" Ini menandai permulaan dari perjalan jauh mencapai keunggulan dengan dampak berskala global. Mudah-mudahan ini akan bermanfaat bagi semua orang di dunia," tutupnya.

Dengan semangat globalisasi dan kreasi akademik, UIN Maliki Malang nampaknya bukan hanya fokus pada pembangunan infrastruktur, melainkan juga merintis jalan menuju masa depan yang lebih baik.(grs)***

Table of Contents [Close]
    Lebih baru Lebih lama
    X
    X
    X