www.smartlink.biz.id – Memiliki status 'dewasa' tidak hanya terkait dengan umur saja. Berdasarkan suatu penelitian yang dimuat dalam jurnal The Lancet, para ilmuwan mengklaim bahwa periode peralihan antara remaja dan dewasa sekarang berjalan lebih lama daripada apa yang telah diyakini sebelumnya.
Seorang tokoh penting dalam penelitian ini, Prof. Susan M. Sawyer dari Universitas Melbourne, mengatakan bahwa fase remaja sekarang bisa diperluas hingga umur 24 tahun.
Ini berbeda dengan pengertian sebelumnya yang mengartikan bahwa masa remaja hanya terjadi di rentang usia 10 sampai 19 tahun.
Namun, para peneliti lain seperti Profesor Sarah-Jayne Blakemore dan Profesor Peter Jones dari Universitas Cambridge justru menduga bahwa tahap kehidupan remaja yang memasuki masa dewasa dapat berlanjut hingga umur antara 30 sampai dengan 34 tahun.
"Dalam hukum, kedewasan resmi diawali sejak umur 18 tahun, tetapi proses perubahan psikologis serta neurologis dapat berlangsung cukup lama," ungkap Profesor Peter Jones.
Otot otak manusia terus berkembang sampai usia 30-an, khususnya pada bagian yang bertanggung jawab atas proses pengambilan keputusan, penguasaan emosi, serta disiplin diri.
Maka dari itu, merasa belum benar-benar siap atau konsisten dalam aspek emosi dan sosial pada masa 20 tahunan dini adalah sesuatu yang biasa dan menjadi elemen penting dalam perjalanan tumbuh dewasanya seseorang.
Ini menyebabkan banyak pemuda saat ini terjebak dalam tahap "kedewasaan awal" di mana mereka belum benar-benar siap untuk mengemban seluruh beban tanggung jawab sebagai orang dewasa.
Peneliti menginginkan temuan dari studi ini bisa digunakan sebagai dasar untuk menyusun kebijakan tentang aspek-aspek seperti sosial, pendidikan, serta pelayanan kesehatan dan kesejahteraan agar lebih mencakup semua kelompok dengan cara yang sesuai dengan realitas perkembangan manusia saat ini.
***