PR GARUT - Otoritas Jasa Keuangan Tasikmalaya (OJK) terus berupaya meningkatkan literasi keuangan kepada semua kalangan masyarakat termasuk generasi muda di wilayah Tasikmalaya.
Plt. Kepala OJK Tasikmalaya Melati Usman yang bertindak sebagai dosen tamu menyampaikan edukasi keuangan bagi mahasisa Universitas Siliwangi Tasikmalaya.
Hal ini dilakukan OJK Tasikmalaya dalam menekankan pentingnya literasi keuangan, kemampuan mengelola uang yang mencakup pemahaman terhadap hak dan kewajiban dalam sistem keuangan, kesadaran terhadap risiko serta kecakapan dalam mengambil keputusan keuangan yang bijak.
Kuliah umum dengan edukasi keuangan ini bertema “Masa Depan Sejahtera dengan Perencanaan Keuangan” yang digelar di Gedung Rektorat Universitas Siliwangi, Kota Tasikmalaya. Dimana Kick off Bulan Literasi Keuangan 2025 ini mengusung judul “Milenial Melek Syariah: Rencanakan Masa Depanmu dengan Prinsip Halal, Jauhi Jebakan Pinjol Ilegal dan Judol yang Bikin Galau!”
Di hadapan sekitar 200 mahasiswa Universitas Siliwangi, Melati mengatakan kepada para pemuda, terutama mahasiswa, untuk menyiapkan dirinya dengan matang dalam menghadapi berbagai hambatan baik itu berasal dari dalam maupun luar yang ada saat ini.
“ Emasnya Indonesia pada tahun 2045 akan ditentukan oleh para pelajar saat ini yang kelak akan mengemban tanggung jawab memimpin negeri ini. Dibutuhkan persiapan serta penguasaan beragam aspek untuk menjadi dasar dalam proses pengambilan keputusan. Melati menekankan bahwa sebagai kaum muda kita perlu menjalani filosofi "Pikir Secara Global, Bertindak Lokal," ungkap dia pada hari Sabtu, tanggal 17 Mei 2025.
Dia juga memperkuat betapa vitalnya pengetahuan tentang masalah finansial, termasuk bagaimana mengatur uang dengan baik. Ini melibatkan pemahaman akan hak dan tanggung jawab di bidang perbankan, pengenalan atas potensi bahaya, serta keterampilan untuk membuat pilihan keuangan yang tepat.
“ Penerapan teknologi terutama dalam bidang fintech sebaiknya disertai dengan meningkatkan pemahaman tentang keuangan serta kesadaran mengenai pentingnya merancang perencanaan keuangan yang matang supaya penggunaan layanan finansial online semacam peminjaman daring bisa berlangsung dengan aman dan efisien," jelas Melati.
Di penghujung presentasinya, Melati menekankan tentang kesesuaian pendidikan finansial untuk publik serta kalangan remaja dalam rangka memperbaiki taraf hidup dan perlindungan konsumen secara berkelanjutan.
Di samping itu, dia berharap agar generasi muda bisa menjadi generasi keuangan yang kuat dengan mengatur keuangannya dengan benar supaya terbebas dari cengkraman utang daring tidak sah.
Pada kesempatan tersebut, Rektor Universitas Siliwangi Prof. Nundang Busaeri mengungkapkan penghargaannya kepada Kantor OJK Tasikmalaya dan mendukung penuh acara pendidikan ini sebagai langkah meningkatkan pemahaman keuangan para remaja di area Kota Tasikmalaya.
“ Sebagai institusi pendidikan tinggi, kita bertanggung jawab secara moral maupun akademis dalam membantu menciptakan budaya literasi finansial di antara para mahasiswa dan seluruh komunitas kampus," ujarnya.
Oleh karena itu, kita sangat menghargai kerjasama ini dengan OJK serta para mitra finansial lainnya, termasuk lewat acara Seminar, Pelatihan, Riset Bersama, atau bahkan penyisipan bahan tentang Literasi Keuangan di Dalam Kurikulum," lanjut Nundang.
Pada kesempatan itu, Nundang juga menekankan tentang pentingnya manajemen keuangan untuk kaum muda terutama mahasiswa. " Financial literacy tidak sekadar berkaitan dengan kemampuan mengatur uang, melainkan juga memuat pengetahuan tentang hak dan tanggung jawab di dalam jaringan finansial, pengenalan atas risiko, serta ketangkasan membuat pilihan keuangan yang tepat," katanya.
Pada zaman serba digital yang dipenuhi tantangan dan kesempatan seperti saat ini, menurut Nundang, kemampuan mengelola uang sudah menjadi salah satu aspek penting dalam keterampilan hidup (life skills) bagi anak-anak muda kita," ungkap Nundang. ***