Premium ADs

www.smartlink.biz.id – Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Kardin, mendorong Universitas Lampung (Unila) supaya lebih proaktif dalam menyediakan pendidikan bagi warga yang berniat mencari pekerjaan di luar negeri dengan menaati aturan resmi.

Pada saat mengunjungi Unila di hari Jumat (15/5), Menteri Kardin menyampaikan bahwa kedatangannya juga bertepatan dengan perjanjian penandatan kerjasama penting bersama pihak universitas terkait pengaturan manajemen Tenaga Kerja Migran Indonesia (TKMI).

"Kolaborasi ini meliputi beberapa bidang, termasuk perlindungan, promosi, serta pengembangan kapabilitas tenaga kerja migran Indonesia (PMI). Unila dipersilakan untuk aktif dalam memberikan edukasi kepada publik sehingga pergi bekerja sebagai PMI bisa dilaksanakan dengan cara yang sah dan sesuai aturan," jelas Kardin.

Dia menyebutkan pula bahwa Unila akan berperan sebagai mitra dalam mengembangkan tenaga kerja yang kompeten dengan mendirikan pusat vokasi terintegrasi. Tujuannya adalah memperbaiki mutu serta persiapan para calon buruh migran sebelum mereka dikirim ke negara lain.

Sebaliknya, dari segi pemajuan diri, kolaborasi ini bertujuan untuk menggelar program pelatihan tentang kesadaran finansial, meningkatkan kemampuan skill, serta membimbing wirausaha bagi para PMI setelah mereka pulang ke negerinya sendiri. Ini mencakup juga memberikan jalan masuk kepada dana dan membangun bisnis mereka.

Mengenai hal ini, Menteri Kardin menjelaskan bahwa Unila memiliki peluang yang sangat baik untuk mengaktifkan para tenaga kerja migran, bukan saja di bidang pendidikan tapi juga lewat bantuan infrastruktur serta usulan regulasi.

Lampung merupakan salah satu wilayah dengan tingkat pengiriman Tenaga Kerja Indonesia (TKI) tertinggi di tanah air. Pada tahun 2024 ini saja, lebih dari 81 ribu penduduk asli Lampung telah dilepas sebagai buruh migran internasional, kebanyakan berasal dari kawasan Lamtim, Lamteng, Lamsel, Pringsewu, serta Pesawaran.

Merespon situasi itu, Rektor Universitas Lampung, Prof. Lusmeilia Afriani, dengan senang hati menerima kolaborasi yang terjalin. Dia mengonfirmasikan bahwa institusi siap membantu berbagai upaya pemerintah, terutama di bidang persiapan dan pengembangan SDM PMI.

"Unila mempunyai fasilitas pendukung yang lengkap, termasuk lab bahasa serta dosen profesional yang dapat diandalkan untuk mengikuti program latihan dan persiapan bagi para calon PMI atau mereka yang sudah pulang ke tanah air," katanya.

Table of Contents [Close]
    Lebih baru Lebih lama
    X
    X
    X